Genre : Comedy//Drama/GS
Rated : T
Cast : 1. Lee Sungmin [SJ] as SUNGMIN [Karyawan 'All in' Depo Obat Herbal]
2. Teukie as TEUKIE [Kucing]
Disclaimer : Pasti semua udah pada tahu kalo Super Junior bukan punya saya ya. Jelas ya. Saya pinjem nama saja ya. Hehe.... Tapi, semua isi fanfiction ini, termasuk plot dan ceritanya, adalah milik saya^^
Sumary : Sungmin si karyawan 'all in' di sebuah Depo Obat Herbal sedang melewati hari yang berat. Mulai dari perintah kerja tak berkesudahan sejak pagi, kelaparan, dan berakhir dengan membawa pulang kucingnya yang sedang hamil.
OH, MY TEUKIE!
[Oneshoot]
Mood Sungmin sedang sangat bagus hari ini. Meski tetap terlambat seperti biasanya, namun Sungmin berangkat kerja dengan bahagia. Jangan tanya kenapa Sungmin selalu terlambat kerja. Ia hanya berusaha bekerja sesuai gaji.
Dengan lincah, anggun, imut dan selalu tersenyum, Sungmin memacu motornya dengan santai. Ia memulai harinya dengan setor tunai ke rekening boss-nya. Sungmin cukup senang karena ternyata di dalam bank tak terlalu antre. Ia bisa dengan cepat tancap gas ke kantornya.
Ternyata di parkiran bank tempat ia setor, tukang parkir langganannya sedang asik ngobrol. Sungmin pun berencana untuk meng-handle motornya sendiri untuk keluar dari parking lot. Karena ini sudah terlalu siang, tak ingin semakin terlambat. Lagipula ia juga lumayan senang, karena bisa menghemat biaya parkir kali ini.
Tak disangka, sesaat setelah Sungmin berhasil memundurkan motornya, si tukang parkir datang dengan wajah tanpa dosa. Tersenyum dengan ramah.
"Aduh, Agashi [Nona]. Mianhae [Maaf], aku tadi tidak lihat Agashi [Nona] sudah selesai!" Ucap si tukang parkir ber-name tag Eunhyuk itu.
Dengan berat hati, Sungmin memberinya sejumlah koin untuk ganti tenaga mengambilkan motornya. Padahal Sungmin kan mengambilnya sendiri tadi. Parahnya tukang parkir itu menerima saja koinnya. Seharusnya ia menyadari kesalahannya dan membiarkan Sungmin langsung pergi kan. Ckckck... Tak apa, hitung-hitung amal. Begitulah isi pikiran Sungmin.
Sungmin pun segera melesat pergi ke kantornya.
~~~
Di sebuah ruang kecil, Sungmin memulai aktivitasnya sebagai seorang karyawan 'all in'. Mungkin ada beberapa yang bingung tentang pernyataan 'all in' di sini. Maksudnya adalah, Sungmin merupakan satu-satunya karyawan yang ada di sini. Dan boss-nya hanyalah seseorang yang memantau dari jauh. Makanya ia santai saja setiap hari terlambat.
Ia melakukan segalanya sendirian di sini. Hmh... untunglah tempat ini adalah bagian dari rumah mendiang Halmoni [Nenek]-nya yang disewa oleh boss-nya sebagai tempat usaha. Karena Halmoni [Nenek] dan Haraboji [Kakek] nya sudah meninggal, maka rumah ini sekarang ditempati Samchon [Paman]-nya. Beruntunglah Sungmin, karena ia tak 100% sendirian di sini. Meskipun ia tetap melakukan segalanya sendirian juga sih.
Contohnya sekarang ini, begitu datang Sungmin segera melepas segala atribut bermotornya. Dari mulai masker, jaket, sarung tangan dan kaos kaki. Kemudian ia membuka korden ruangan kecil yang ia sebut sebagai 'kantor' ini. Bahkan kantor ini lebih kecil dari gudangnya. Memang sungguh malang nasib Sungmin.
Setelah membuka korden, Sungmin menyapu, dan juga membersihkan debu-debu di sekitar perabotan. Dilanjutkan dengan menyalakan komputer, dan segera mulai bekerja.
Sungmin mempunyai tanggungan untuk mengirim satu paket barang ke Incheon hari ini. Itu pesanan sejak kemarin sore. Ia pun segera membuka laporan itu di website. Mulai dari sinilah, mood Sungmin memburuk. Ternyata ada banyak sekali laporan di sana. Di mana ia harus mengirim barang, atau hanya memotong bon dari pelanggan yang sudah ambil duluan sebelum laporan. Pelanggan seperti itu memang merepotkan. Membuat Sungmin selalu sebal saat menghadapinya.
Melihatnya saja Sungmin sudah malas. Akhirnya Sungmin memutuskan untuk memakan bekalnya dulu. Maklum lah, Sungmin adalah tipe orang yang terbiasa tak sarapan. Ia lebih memilih tidur sampai siang dari pada sarapan. Makannya ia segera memakan bekal spesial buatan ibunya itu. Hitung-hitung sebagai asupan energi, sebelum ia harus packing banyak barang yang pasti akan membuatnya berkeringat sangat banyak pula.
Saat asyik makan, Annae [Tante]-nya, istri dari Samchon [Paman]-nya yang tinggal di rumah mendiang Halmoni [Nenek]-nya itu, tiba-tiba lewat. Dilihat dari pakaiannya, mungkin ia baru pulang fitness. Maklum lah, tantenya itu adalah seorang fashionista yang sangat merawat setiap inchi tubuhnya. Heechul namanya.
"Sungmin-ah, nanti siang saat jam istirahatmu, Annae [Tante] antar memulangkan Teukie ya. Agar tidak kabur terus di sini!" Cerocos Annae [Tante]-nya yang super cantik itu.
"LHOH, si Teukie sudah turun, Annae [Tante]?!" Tanya Sungmin penuh antusias. Maklum lah, si Teukie kucingnya itu, sudah lima hari tak turun dari genteng rumah tetangga.
"Iya, kemarin dia masuk ke plafon rumah Siwon-ssi. Karena plafonnya sudah rusak, eh malah ambrol. Teukie jatuh tepat di kasur Siwon-ssi." Jelas sang Annae.
Sungmin semakin antusias. Ia senang sekali karena tak jadi kehilangan Teukie. Maklumlah jika ia sangat khawatir, pasalnya, beberapa minggu yang lalu, ia juga kehilangan kucingnya yang bernama Chullie. Ia hanya tak ingin kehilangan lagi.
"Okay, Annae [Tante]! Nanti pas jam istirahat kita langsung antar Teukie pulang!"
"Iya. Sebenarnya tadi pagi, Annae [Tante] mau titip Samchon [Paman]-mu saja, ternyata hari ini Samchon [Paman]-mu tidak lewat rumahmu." Jelasnya. Hankyung pamannya adalah seorang pegawai marketing yang setiap hari selalu keluar cari mangsa *plak. Pelanggan maksudnya.
"Nde, Gwaenchana, nae annae! [Iya, tak apa, Tanteku!]" Jawab Sungmin masih dengan senyumnya yang manis.
Yah,... sebuah cerita yang panjang memang bila menceritakan kisah Teukie si kucing putih polos itu. Dan bagaimana pula ia bisa tinggal di sini, padahal kucing itu sah milik Sungmin. Sungmin sudah merawatnya dari bayi. Dan bukannya seharusnya si Teukie tetap berada di rumahnya? Baiklah, akan diceritakan sedikit di sini tentang kisah Teukie The Market Cat alias kucing pasar.
Dulu saat Teukie masih bayi, ia ditemukan adik bungsu Sungmin di pasar. Ia merengek minta kucing putih itu dibawa pulang. Sang Ibu marah, karena di rumah sudah banyak sekali kucing. Tapi si adik tak mau kalah, ia tetap ngeyel. Akhirnya karena tak tega, si Teukie tetap dibawa pulang.
Waktu berlalu dan Teukie sudah menjadi kucing dewasa.
Hankyung Samchon [Paman] memiliki seekor kucing persia jantan bernama Cullen. Ia dinamai Cullen karena terinspirasi Edward Cullen yang ada di Twilight Saga. Si Cullen itu sudah lama birahi, dan akhirnya stress karena tak kunjung menemukan betina yang tepat. Akhirnya Hankyung Samchon [Paman] meminjam Teukie-nya Sungmin, untuk dikawinkan dengan Cullen.
Beberapa bulan kemudian, Teukie berhasil hamil. Dan tinggal menunggu saja kelahiran anak-anaknya. Eh ternyata, tetangga Hankyung Samchon [Paman] dan Heechul Annae [Tante] yang bernama Siwon Ahjussi [Paman], mempunya kucing persia betina bernama Katy. Katy sedang birahi rupanya. Siwon Ahjussi [Paman] pun minta tolong pada Hankyung Samchon [Paman] untuk mengawinkan Katy dengan Cullen.
Rupanya Teukie tak terima bila dirinya dimadu. Ia terus meminta disentuh oleh Cullen sejak siang, Cullen hanya menurutinya sekali saja. Malam harinya, Cullen tak mau lagi melakukannya. Teukie pun marah. Ia kabur melalui pagar belakang, dan naik ke genteng Siwon Ahjussi [Paman]. Mungkin Teukie tahu kalau Katy si biang kerok itu adalah milik Siwon Ahjussi [Paman]. Makanya ia kabur ke genteng rumah Siwon Ahjussi [Paman].
Hankyung Samchon [Paman], Heechul Annae [Tante] dan Kangin Haraboji [Kakek], ayahnya Heechul Annae [Tante] sudah berusaha menurunkan Teukie. Tapi Teukie tak mau. Ia justru lari saat dikejar. Karena tak mau Teukie kabur semakin jauh, akhirnya semua membiarkan saja si Teukie nangkring di genteng.
Bahkan di hari ke-3 setelah Teukie kabur, ia sudah berani memamerkan pejantan barunya yang berwarna belang-belang. Ia membawa namja [Pejantan/Laki-laki] barunya itu dengan penuh percaya diri. Mungkin ia ingin menunjukkan pada Cullen bahwa ia juga bisa punya pacar lagi. Hankyung Samchon [Paman] dan Heechul Annae [Tante] hanya bisa geleng-geleng melihat kelakuan Teukie. Sungmin pun sangat sedih saat dikabari tentang Teukie. Ia sudah berusaha memanggil Teukie ketika ia terlihat di atap, tapi Teukie tetap tak mau turun.
Akhirnya di hari ke-5 ini, ia mau turun. Yah, meskipun harus dengan cara mengambrolkan plafon rumah Siwon Ahjussi [Paman]. Rupanya Teukie kita ini sangat tahu bagaimana caranya balas dendam pada orang yang sudah menghancurkan rumah tangganya dengan Cullen. Teukie Jjang~ [Hebat~]
[Ahjussi = Panggilan Paman/Om untuk orang lain
Samchon = Panggilan Paman/Om untuk paman kita [Kakak/Adik Orang Tua Kita]
~~~
Menjelang siang, Sungmin sudah selesai mengerjakan acara packing-nya yang melelahkan. Hanya tinggal menunggu ekspedisi untuk mengambilnya.
Sungmin ingin sekali menengok keadaan Teukie di belakang sana. Tapi ia masih harus mengerjakan rekap biaya ekspedisi pelanggan pada boss-nya. Apalagi boss-nya tak berhenti memerintahnya hari ini. Mulai dari laporan bon, potong bon, sisa laporan, dan lain-lain. Mungkin boss Shindong harus di training dulu untuk menjadi boss lain kali. Agar karyawannya tak se-kasihan Sungmin.
Sungmin mengipasi dirinya yang gerah. Mengangkat segala macam produk herbal yang ada di sini, memang selalu melelahkan. Produk-produk itu sebagian besar berbentuk sirup dan madu. Semuanya berat dan berbobot. Lumayan untuk membuat pinggang encok. Apalagi awal bulan menjelang pertengahan seperti ini, pasti pesanan dan permintaan sedang banyak-banyaknya. Sungmin benar-benar butuh teman. Sayangnya sekali lagi, boss Shindong belum mencarikannya teman.
Kalau dipikir-pikir, Sungmin belum bisa punya teman juga sih. Apa jadinya nanti, Sungmin sendiri saja kekurangan gaji, apalagi dia ada teman. Apakah gajinya yang sudah sedikit itu akan dibagi dua? Oh Tidak~
Sungmin sebenarnya sudah sangat lelah dan muak, ia ingin cari pekerjaan lain. Tapi bukannya cari kerjaan zaman sekarang ini amat sangat menyesakkan dada? Hiks... Sungmin frustasi. Tak ada harapan di sini, menderita dan lelah sendirian tanpa hasil. Tapi bila ia pindah ke lain tempat, apa nasibnya akan lebih baik? Sungmin bahkan takut memikirkannya.
Sungmin pun menghela napas berat. Selesai dengan pekerjaannya, Sungmin pun mengambil salah satu dus milik boss-nya sebagai tempat Teukie saat akan dibawanya pulang nanti. Sungmin membuat beberapa lubang, agar Teukie bisa bernapas saat berada di dalam situ nanti. Sungmin tersenyum puas dan segera melangsungkan niatnya untuk menengok Teukie-nya di belakang.
~~~
Teukie sedang tertidur di dalam kandangnya. Ia sembunyi di bawah karpet, dan hanya kelihatan kepalanya saja. Teukie begitu lucu. Sungmin langsung terkikik dibuatnya. Melihat Sungmin datang, Teukie segera keluar dari persembunyiannya, dan mengeong pada Sungmin. Sungmin menghampirinya, dan mulai mengelusnya dengan pelan. Sungmin memasukkan tangannya melalui celah-celah kandang.
"Aish.... kemana saja kau bocah nakal!" Sungmin sedikit menjitak kepala Teukie, tentunya hanya sebuah jitakan sayang.
Sungmin segera mengeluarkan snack kucing yang selalu dibawanya semenjak Teukie tinggal di sini. Ternyata Teukie hanya mau makan sedikit. Mungkin ia masih stress dengan keadaan. Atau mungkin rindu dengan pejantan barunya, atau mungkin masih jengekel dengan Cullen? Ah... entahlah.
Tiba-tiba Katy si biang kerok datang mengampiri Sungmin dan Teukie. Teukie terlihat santai, tapi tidak dengan Sungmin. Ia sedikit sentimen pada Katy. Tapi melihat Teukie yang sepertinya tak benci pada Katy, dan Katy yang begitu gemuk dan lucu, Sungmin pun iba. Ia akhirnya membagi snack Teukie dengan Katy. Si Cullen tak kelihatan batang hidungnya.
Selesai makan, Sungmin kembali mengelus-elus Teukie. Membiarkan Katy yang kini berada di bawah meja seraya menjilati tubuhnya.
"Teuk-ah, nanti kita pulang ya! Jangan heboh ya saat di jalan!" Ucapnya pada Teukie. Teukie hanya diam seraya menggesek-gesekkan kepalanya di tangan Sungmin.
Teukie ini memang sangat menggemaskan. Apalagi perutnya yang besar itu, membuatnya semakin terlihat semakin squishy.
Sebenarnya bukan tanpa alasan Sungmin menamai si Teukie ini dengan namanya itu. Alasan pertamanya adalah, karena Teukie berwarna putih. Dan putih adalah warna favorite idola-nya. Idola-nya bernama Leeteuk, jadilah saat adiknya membawa pulang Teukie dulu, ia segera menamainya seperti itu.
Merasa cukup menengok kucingnya, Sungmin kembali ke kantor kecilnya. Ia menunggu Heechul Annae [Tante] yang tak kunjung datang.
Sungmin akhirnya browsing di internet tentang cara membawa kucing di motor agar tidak berontak. Tapi nihil, tak ada hasilnya. Sungmin mengakhiri browsingnya.
Sekali lagi, Sungmin mendapat perintah dari boss-nya untuk menulis rekap biaya ekspedisi milik mitranya yang lain. Sungmin pun mengerjakannya. Hingga pada akhirnya, jam istirahatnya habis. Namun Heechul Annae [Tante] belum datang juga.
Sekali lagi, Sungmin mendapat perintah dari boss-nya untuk menulis rekap biaya ekspedisi milik mitranya yang lain. Sungmin pun mengerjakannya. Hingga pada akhirnya, jam istirahatnya habis. Namun Heechul Annae [Tante] belum datang juga.
Kurang lebih jam dua siang, Heechul annae [tante] datang bersama anaknya yang putih bak Puteri Salju. Heechul Annae [tante] datang dengan senyum tanpa dosa, "Aduh, Sungmin-ah, Annae [Tante] tadi lupa. Keasikan muter-muter di mall dengan Kibummie. Nanti kau bawa sendiri saja ya pas pulang. Tak apa kan?"
Sungmin serasa kejatuhan sebuah tanda tanya besar. Saking besarnya hingga terdengar bunyi 'DOEEENGGGG' setelahnya. Sungmin pun hanya mengangguk pasrah akhirnya.
~~~
Kini pikiran Sungmin dipenuhi dengan bagaimana cara ia membawa pulang Teukie nanti. Sendirian? Naik motor? Oh No... Berbagai pikiran buruk sudah memenuhi otaknya. Tapi Sungmin berusaha berpikir positive. Sungmin pun memperbanyak lubang udara di kardus agar nanti Teukie semakian leluasa untuk bernapas.
Menjelang jam 3 sore, satu jam sebelum jam pulang Sungmin, Boss Shindong kembali memberinya perintah untuk mengambilkan bon yang akan ia ambil nanti malam. Sungmin mendengus kesal. Padahal ia kan masih belum selesai memikirkan urusan Teukie. Dan bukannya perintah hari ini sudah terlalu banyak? Mungkin bila gajinya dinaikkan 200% atau minimal dinaikkan sejumlah Upah Minimum Regional kotanya saja, Sungmin pasti akan melakukannya dengan senang hati dan semangat. Ckck....
Sungmin melaksanakan perintah itu dengan ogah-ogahan. Dengan begitu banyak tenaga yang ia keluarkan hari ini, Sungmin sungguh lelah dan kesal. Apalagi sekarang perutnya sudah mulai keroncongan. Padahal bekal yang diberikan ibunya tak pernah kurang untuk memenuhi kebutuhan kalori Sungmin setiap harinya. Kalau Sungmin sampai lapar lagi, itu baru keterlaluan. Berarti ia memang benar-benar kerja terlal keras hari ini.
Mendekati jam 4, Heechul Annae [Tante] sudah dandan rapi dan cantik untuk mengantar Kibum pergi les. Kibum bersalaman pada Sungmin seperti biasanya.
"Nanti jangan lupa si Teukie di bawa ya, Sungmin-ah!" Pesan Heechul Annae [Tante].
Sungmin hanya mengangguk. Seperginya Heechul Annae dan Kibum, Sungmin segera ke belakang. Ia berencana untuk segera memasukkan Sungmin dalam kardus. Ia dibantu oleh Kangin Haraboji [Kakek]. Selesai, mereka menempel lakban sebanyak-banyak ke seputar kardus agar Teuki tak bisa keluar nantinya. Berhasil. Si Teukie di dalam sanapun tak terlalu banyak bergerak.
Kangin Haraboji juga membantu Sungmin untuk mengikat kardus berisi Teukie itu di motor Sungmin. Sungguh Kangin Haraboji orang yang baik.
"Hati-hati di jalan ya, Sungmin ah. Teuk-ah, jangan banyak bergerak di jalan nanti. Agar Sungmin Eonni [Kakak] tak kerepotan!" Pesan Kangin Haraboji pada Sungmin dan Teukie di dalam sana.
Setelah memastikan semua aman, Sungmin pun segera tancap gas untuk pulang.
Dan semuanya tak berjalan sesuai harapan. Belum jauh dari sana, di traffic light pertama, Teukie ternyata sudah berhasil meloloskan diri dari dus. Sungmin bisa melihatnya dari kaca Spion. Teukie berusaha menyembulkan kepalanya melalui bagian atas dus. Tanpa pikir panjang, Sungmin pun meminggirkan motornya. Terpaksa ia harus menahan malu pada orang-orang yang berhenti di traffic light untuk menunggu hijaunya lampu merah. Tak sedikit dari mereka yang menertawakan Sungmin.
~~~
Sungmin berhasil menangkap Teukie, ia permisi pada salah seorang warga untuk masuk ke rumahnya. Butuh waktu lumayan lama untuk membuat Teuki kembali tenang. Sungmin bahkan rela meninggalkan motor yang dibelinya second-hand dan bahkan belum lunas itu di pinggir jalan.
Setelah Teukie tenang, Sungmin berusaha memasukkan Teukie kembali ke dalam dus. Dibantu oleh pemilik rumah.
"Ahjussi [Paman], bagaimana ini? Teukie tidak masu masuk ke dalam kardus lagi!" Seru Sungmin penuh kebingungan.
"Aduh Agashi [Nona], Ahjussi [Paman] juga tak tahu!" Ucap Ahjussi [Paman] bertama sipit dan berkepala besar itu seraya berusaha mempertahankan Teukie dalam gendongannya. Kucing itu masih berusaha kabur rupanya.
"Aduh,... kita kembali ke rumah Ahjussi [Paman] dulu bagaimana?"
"Ne, Agashi! [Iya, Nona]!" Ahjussi [Paman] itu kelihatannya lebih bingung daripada Sungmin. Di dalam rumah Ahjussi [Paman] baik hati ini, Sungmin berusaha mengontak Heechul Annae [Tante]. Tapi nomor Heechul Annae [Tante] tak bisa dihubungi. Mungkin Annae [Tante] masih dalam perjalanan. Sungmin pun mengontak ibunya.
"Besok saja ia dibawa pulang, kalau tidak ada temannya, mana bisa Sungmin-ah!" Jawab sang Ibu di seberang sana.
"Jadi sekarang aku kembali ke rumah Hankyung Samchon [Paman] saja?" Tanya Sungmin memastikan.
"Ya, begitu saja!"
Sungmin pun langsung mengakhiri telephon secara sepihak. Sungmin mencari sesuatu yang berguna di dalam rumah Ahjussi [Paman] baik hati ini. Ia menemukan sebuah tas anyam khas ibu-ibu, yang biasa dipakai untuk belanja ke pasar. Mungkin milik istri si Ahjussi [paman]
"Ahjussi [Paman],... boleh aku pinjam tas ini?" Tanya Sungmin menggebu-gebu. Ia tak lagi menghiraukan rasa laparnya yang beberapa saat lalu benar-benar membuatnya lemas.
"Tentu saja boleh, Agashi [Nona]."
Sungmin pun segera memasukkan Teuki ke sana dan berlari kembali ke rumah Samchon[Paman]-nya. Sekali lagi, ia meulapakan motornya di pinggir jalan.
~~~
Sungmin tak menyangka ternyata jarak rumah samchon [Paman]-nya dengan traffict light lumayan jauh juga. Padahal biasanya kalau naik motor tak terlalu jauh. Sungmin pun menyesal kenapa tak pakai motor saja? Tapi ia kembali menyesal lagi, menyesali penyeselannya. Ia baru ingat kalau ini adalah jalur satu arah. Mana bisa putar balik!
Teukie di dalam sana pun terus berusaha keluar. "Diamlah Teuk-ah, kau berat! Aku sudah lelah, dan aku lapar!" Melasnya pada Teukie.
Namun sepertinya Teukie tak mau mengerti, ia selalu bereaksi mendengar suara-suara kendaraan di luar. Teuki pun berhasil keluar dari tas. Tapi Sungmin berhasil menangkapnya. Beberapa saat kemudian, Teukie sudah berusaha keluar lagi. Kali ini berontak-nya lebih dasyat. Sungmin pun menyerah, ia masuk ke salah satu rumah dengan banyak orang. Beberapa dari mereka mengenakan seragam satpam.
"Ahjussi [Paman]~ Tolong akuuuuu!!!!" Teriaknya tak terkendali.
Ahjussi [Paman] yang ada di sana pun segera berlarian saat tahu ternyata yang ada di dalam tas itu adalah kucing. Teukie keluar dan berlarian ke sana kemari, Sungmin dan para Ahjussi [Paman] itu berusaha menangkapnya. Saling kejar-kejaran seperti Tom & Jerry. Semuanya lelah, dan akhirnya Teukie berhasil dimasukkan ke tas lagi.
"Aduh, Agashi [Nona], ini kucing-nya siapa sih? Aku dicakar nih~" Keluh salah seorang Ahjussi [Paman] berwajah mirip ikan. Ia memakai seragam satpam dengan nametag Donghae.
"Jadi begini Ahjussi [Paman], ini kucing saya, tapi dipinjem Samchon [Paman] buat dikawinin sama kucingnya, hah,... terus udah, hmh... ini kubawa pulang, hah.... ternyata di sana tadi ia kaburhh." Sungmin bercerita ala kadarnya dengan napas ngos-ngosan.
"Terus ini kucingnya mau dibawa ke mana?"
"Akan kukembalikan ke rumah Samchon [Paman] lagi!" Jawab Sungmin jujur.
Tapi Ahjussi itu terlihat bingung. "Lhoh, bagaimana sih Agashi [Nona]?"
"Rumah Samchon [Paman]-ku dekat situ lho, Ahjussi [Paman]!"
Mereka sama-sama bertanya dan menjawab dengan sekenanya. Mungkin karena sama-sama lelah karena mengejar Teukie, mereka tak bisa menjelaskan dan menerima semuanya dengan detail.
Melihat Teukie yang sudah hampir keluar lagi dari tas, Sungmin panik lagi. Donghae Ahjussi [Paman] pun membantu Sungmin untuk meng-handle-nya.
"Coba tekuk bagian atasnya saja, Agashi [Nona]!" Donghae Ahjussi [paman] menekukkan bagian atas tas itu.
"Ah, ne~ [Ah, iya~]" Mata Sungmin berbinar, tapi ia juga mengutuki kebodohannya karena tak kepikiran hal itu sejak tadi. Aih, tahu begini kan tadi Teukie tak perlu kabur-kabur segala. "Wah, terima kasih ya Ahjussi [Paman]. Ahjussi [Paman] semuanya, Terima kasih!" Sungmin mengucapkan terima kasih dan segera melanjutkan perjalanannya.
Sungmin lelah sekali, hingga akhirnya ia sampai kembali di rumah samchon [paman]-nya. Ia segera memasukkan Teukie kembali ke kandangnya. Teukie terlihat masih stress, dan Sungmin terlihat sangat kacau dan berantakan.
Ternyata Kangin Haraboji [kakek] sedang mandi. Sungmin menunggu di sana dengan sabar. Hitung-hitung menghilangkan effect gemetar di tangannya. Effect itu tercipta oleh rasa lapar, lelah dan takut bila Teukie kabur di jalan seperti tadi. Poor Sungmin.
"Loh, Sungmin-ah!" Pekik Kangin Haraboji selesai mandi. Ia kaget Sungmin ada di sana.
Sungmin pun segera menceritakan semuanya sebisanya. Untunglah Kangin haraboji [Kakek] bisa langsung paham.
"Aigo [Ya ampun], Sungmin ah~ Yasudah, coba tunggu! Heechul sebentar lagi pulang setelah mengantar Kibum. Kalian bawa berdua."
"Tak usah, Haraboji. Min langsung pulang saja. Kata Eomma [Ibu] besok saja Teukie dibawa kalau aku sudah ada temannya dari rumah." Jawab Sungmin.
"Oh begitu, baiklah!"
"Araseo, Haraboji! [Baiklah, Kakek!] Sungmin pamit!" Sungmin kembali bersalaman dengan Kangin Haraboji [Kakek].
Ia kembali berjalan ke rumah Ahjussi [paman] baik hati untuk mengembalikan tas dan juga mengambil motor. Ternyata Ahjussi [paman] baik hati sudah menunggunya di depan rumah.
"Kucingnya tadi dibawa ke mana, Agashi [Nona]?" Tanyanya. Oh, Sungmin ingat. Memang tadi ia belum menjelaskan mau dibawa kemana Teukie tadi kan. Karena kebaikan hati Ahjussi [paman] ini, Sungmin pun kembali menjelaskan dengan detail semuanya.
"Rumah samchon [paman]-ku dekat situ kok, Ahjussi [Paman]." Jelas Sungmin lagi. Padahal sebenarnya kan lumayan jauh. Hehe.
Ahjussi [Paman] itu mengangguk.
"Rumahnya Hankyung Samchon [Paman], Ahjussi [Paman]." Sungmin menegaskan agar tak dikira berbohong. Karena ia memang jujur.
"Oh, rumahnya Hankyung-ssi." Ahjussi [Paman] itu kembali mengangguk.
Sungmin tersenyum. "Baiklah Ahjussi [Paman]. Ini tasmu!" Sungmin menyerahkan tas itu. "Aku sangat berterima kasih dengan semua bantuan Ahjussi [paman] hari ini. Aku tak tahu bagaimana nasib Teukie tadi kalau tak ada Ahjussi [paman]."
"Gwaenchana, Agashi. [Tak apa, Nona]"
"Kalau boleh tahu, nama Ahjussi [paman] siapa. Bukan apa-apa, aku hanya ingin tahu nama orang yang sudah menolongku."
"Nama Ahjussi [Paman], Yesung, Agashi [Nona]."
"Ah, Yesung Ahjussi [Paman]. Sekali lagi neomu kamsa hamnida [terima kasih banyak] untuk semuanya. Aku tak akan pernah melupakan semua pertolongan ahjussi [paman]."
"Ne, Agashi! [Iya, Nona!]"
Sungmin pun benar-benar pulang kali ini. Beruntungnya motor, tas dan segala perabotan termasuk kardus Teukie masih utuh semua di pinggir jalan. Tak ada yang kurang suatu apapun.
~~~
Malam harinya, setelah Sungmin selesai memberi kursus pada murid-muridnya [ya, Sungmin memang mempunyai pekerjaan sambilan sebagai guru les di rumahnya, setelah pulang kerja], ia mendapat sms dari Heechul Annae [tante]. Intinya nanti malam Teukie akan diantarkan.
Ternyata benar, sekitar jam 10, Hankyung Samchon [paman] dan juga Heechul Annae [tante] datang ke rumah Sungmin. Mereka membawa Teukie. Sungmin sangat bersyukur karena akhirnya Teukie tetap sampai rumahnya kembali dengan selamat. Ia pun lega karena perjuangannya seharian ini tak sia-sia. Welcome back home, Teukie-ah!
END
Ah, selesai. Jadi inilah alasan saya tak update post sama sekali kemarin [tanggal 11]. Semua kejadian di fanfiction ini adalah apa yang saya alami kemarin. Hari yang sungguh melelahkan. Tapi dengan ending bahagia karena kucing saya tetap kembali juga. Kkkk....
Sekali lagi, Welcome back home, Teukie-ah!
Semua yang terjadi di atas adalah nyata, hanya ganti nama tokoh saja. XD
Well,. sekian^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung ke sheilandak.blogspot.com :)
Kritik dan saran anda akan sangat membantu untuk kebaikan blog ini^^
[Thanks for visiting sheilandak.blogspot.com :)
Your critics and wise will help this blog to be better in the future^^]